Buletin Al Barkah Edisi 02




SI KIKIR JAUH DARI ALLAH..


Kedermawanan merupakan bagian kesempurnaan infak untuk kemaslahatan dan kebajikan akhlak Rasullullah SAW. Kedermawanan itu sendiri ialah keiklasan ber jikan. Mengenai infak, Rosulullah  SAW menegaskan, "Orang yang dermawan dekat dengan  Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan sorga.
 
Sedangkan orang yang kikir ,atau bakhil jauh dari Allah ,jauh dari sesama manusia ,jauh dari surga dan dekat dengan Neraka ."Penegasan Rasulullah SAW itu dituturkan oleh Imam Turmudzi ,sumbernya dari Abu Hurairah. Dalam hadits yang lain , Rasulullah SAW menerangkan, "Tiap pagi dua Malaikat turun menghampiri Hamba–hamba Allah. Malaikat pertama berdoa, "Ya Allah berilah kemalangan kepada orang yang kikir ." (seperti di riwayatkan oleh muslim).
 
Sehubungan dengan orang kikir itu ,Abu Daud dan Al-Hakim meriwayatkan RasulullahSAW memperingatkan, "Jangan sekakali-kali menjadi orang kikir .Ke kikiran telah membinasahkan orang–orang terahulu!"  Rasulullah SAW mengingatkan rezeki yang diterima nya bukan untuk mendapatkan pujian. Beliau berinfak tidak dengan maksud membanggakan diri, tidak untuk menarik simpati orang, tetapi, semata–mata demi keridaan Allah,dan demi kemaslahatan Islam  serta kaum muslimin. misalnya menolong mereka yang kehabisan harta dalam perjuangan menegakkan agama Allah. Menolong orang-orang yang tidak mampu, membantu para janda, menolong anak-anak yatim dan yatim piatu, memerdekakan budak, membantu orang-orang yang beliau ketahui mulai tertarik kepada agama Islam.

    Rasulullah tidak pernah mengutamakan diri sendiri dan keluarga nya. Beliau memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan, sekalipun sesungguhnya  beliau pun membutuhkan nya. Namun beliau pun bertindak di jalan Allah sebatas kemungkinan yang dapat beliau infak kan. Rasulullah SAW merasa berat sekali bila tidak dapat menolong orang yang membutuhkan pertolongan.Tidak pernah menjawab "Tidak" kepada orang yang datang meminta bantuan . Bahkan, beliau merasa malu bila seseoang datang kepada beliau lalu pulang dengan kosong. Suatu ketika, yang tidak dikenal minta pertolongan kepada Rasulullah, saat itu Rasulullah sedang tidak punya apa-apa, lalu beliau berpesan," saat ini aku tidak mempunyai apa-apa. pinjamlah dulu kepada orang lain ,nanti aku yang akan membayarnya." mendengar jawaban Rasulullah itu, Umar bin Khatab berkata, "Ya Rasulullah,engkau telah banyak menolong orang !
 
Allah tidak memaksa, engkau berbuat ssesuatu di luar batas kemampuan engkau!" Rasulullah tampak tidak senang mendengar ucapan Umar bin khatab itu. Kemudian ,salah seorang dari kaum anshar menyahuti ,"Ya Rasulullah, berinfaklah dengan apa saja ,jangan khawatir kekurangan rezeki dari Allah." Wajah Rasulullah menjadi berseri-seri, dan beliau menjawab, "Itulah yang di perintahkan Allah kepadaku." (di riwayatkan oleh Turmudzi).
 
Suatu saat, sejumlah kaum Anshar dating kepada Rasulullah SAW. semua minta bantuan harta benda kepada beliau. Semua permintaan dipenuhi Rasulullah. Ketika itu juga habislah semua yang beliau miliki.Kemudian Rasulullah bersabda, "Apa yang kalian butuhkan tidak akan ku simpan,barang siapa yang menjaga harga diri ,tidak mau meminta-minta . Allah akan memelihara harga dirinya . Siapa yang merasa tidak membutuhkan pertolongan orang lain , nAllah akan membuatnya tidak membutuhkan pertolongan orang . Apa bila hari kiamat telah dekat ,mimpi orang mukmin tidak berdusta . Sebab ,mimpi orang mukmin itu adalah seperempat puluh enam bagian kenabian . 

Anjuran untuk Bersedekah
 
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya):

“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 271)
 
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini beliau menyebutkan beberapa pelajaran yang bisa diambil. Di antaranya:
 
  1. Anjuran dan dorongan untuk bersedekah, baik dengan menampakkannya atau dengan menyembunyikannya.
  2. Bahwasanya menyembunyikan sedekah itu lebih utama daripada menampakkannya karena lebih mendekati keikhlasan dan menyembunyikan orang yang menerima sedekah tersebut.
  3. Bahwasanya sedekah tidak teranggap sampai sedekah itu diterima oleh orang-orang fakir.

  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma.” Muttafaqun ‘alaih
 
Hadits ini mengandung anjuran untuk bersedekah karena sedekah dapat membentengi diri orang yang bersedekah dari api neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyatakan bahwa harta tidak akan berkurang karena disedekahkan. Sebagaimana sabda dalam beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta sedikit pun.” (HR. Muslim dan at-Tirmidzi)



Sumber:http://santri.alkhoirot.com

Share this article :
 

Posting Komentar

 
Modified : Modified Template By : | Bina Pratama |
Copyright © 2013. Yayasan Bina Pratama Boyolali - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger